Orang Kristen tentu sering mendengar bahwa mereka yang menyebut dirinya sebagai "umat Tuhan",haruslah menjadi pelaku firman.Namun,"pelaku firman" yang bagaimana,yang Tuhan kehendaki dari "umat Tuhan" ini?
Ada kalanya orang Kristen merasa telah melakukan "firman Tuhan," tapi ternyata yang ia lakukan adalah "konsep atau cara pandang seseorang atau dirinya sendiri yang berasal dari interpretasi sebuah teks." Contohnya: seorang pria dibenarkan oleh seorang pelayan Tuhan mengambil langkah menceraikan istrinya,karena ia belum bersetubuh dengannya. Itu dilakukan karena sesuai dengan Kejadian 2:24,bahwa selama suami-istri belum bersetubuh,maka ia belum satu daging dan boleh bercerai; sekalipun tindakan tersebut tidak memiliki alasan logis untuk bercerai. Maka,dari perspektif "suami" atau "pelayan Tuhan" tersebut,mereka merasa telah bertindak dengan benar,sesuai firman Tuhan, -menjadi pelaku firman Tuhan! Benarkah demikian?
Dari kasus di atas,kita perlu berhati-hati dengan istilah "pelaku firman," sebab tidak semua pelaku firman adalah pelaku kebenaran firman Tuhan. Mengapa begitu??
Pertama,yang disebut pelaku firman Tuhan adalah seseorang yang telah "memahami kebenaran firman Tuhan dengan benar." Seorang pelaku firman harus dimulai dari "mengenal dan mengerti" firman Tuhan dengan benar dan bertanggung jawab; bukan asal menafsirkan dan melakukannya aja. Kalo seseorang sengaja menafsirkan teks Alkitab,lalu melakukannya; ia tidak dapat dikatakan sebagai "pelaku firman" karena apa yang dilakukannya bukanlah "kebenaran firman Tuhan," tetapi konsepnya sendiri. Sikap yang kaya gitu sangat berbahaya!
Kedua,pelaku firman adalah orang yang serius memahami firman.Tanpa keseriusan kita mengerti kebenaran firman Tuhan,kita tidak akan bisa memahami kebenaran firman Tuhan. Karena itu,pelaku firman Tuhan adalah orang yang sungguh-sungguh menyelidiki dan belajar firman Tuhan dengan benar dan teliti; jadi ga cuma nafsirin aja.
Ketiga,pelaku firman bukanlah orang yang sekedar tahu firman Tuhan saja,tetapi menghayati dan melakukannya dalam hidup mereka. Hidupnya diubahkan karena firman; baik cara pandangnya (worldview) kalo bahasa kerennya,trus relasinya dengan TUhan,maupun relasi dengan sesama.
Jadi,menjadi pelaku firman bukanlah hal yang mudah; tetapi bukan berarti tidak bisa kita lakukan! Maka dari itu,mulailah dengan menyukai firman Tuhan dan belajarlah menghidupinya dalam hidup; maka Allah Roh Kudus akan memampukan kita menjalankan firman-Nya. :)
Dari kasus di atas,kita perlu berhati-hati dengan istilah "pelaku firman," sebab tidak semua pelaku firman adalah pelaku kebenaran firman Tuhan. Mengapa begitu??
Pertama,yang disebut pelaku firman Tuhan adalah seseorang yang telah "memahami kebenaran firman Tuhan dengan benar." Seorang pelaku firman harus dimulai dari "mengenal dan mengerti" firman Tuhan dengan benar dan bertanggung jawab; bukan asal menafsirkan dan melakukannya aja. Kalo seseorang sengaja menafsirkan teks Alkitab,lalu melakukannya; ia tidak dapat dikatakan sebagai "pelaku firman" karena apa yang dilakukannya bukanlah "kebenaran firman Tuhan," tetapi konsepnya sendiri. Sikap yang kaya gitu sangat berbahaya!
Kedua,pelaku firman adalah orang yang serius memahami firman.Tanpa keseriusan kita mengerti kebenaran firman Tuhan,kita tidak akan bisa memahami kebenaran firman Tuhan. Karena itu,pelaku firman Tuhan adalah orang yang sungguh-sungguh menyelidiki dan belajar firman Tuhan dengan benar dan teliti; jadi ga cuma nafsirin aja.
Ketiga,pelaku firman bukanlah orang yang sekedar tahu firman Tuhan saja,tetapi menghayati dan melakukannya dalam hidup mereka. Hidupnya diubahkan karena firman; baik cara pandangnya (worldview) kalo bahasa kerennya,trus relasinya dengan TUhan,maupun relasi dengan sesama.
Jadi,menjadi pelaku firman bukanlah hal yang mudah; tetapi bukan berarti tidak bisa kita lakukan! Maka dari itu,mulailah dengan menyukai firman Tuhan dan belajarlah menghidupinya dalam hidup; maka Allah Roh Kudus akan memampukan kita menjalankan firman-Nya. :)